Karena Pertolongan Yesus "Pendeta Maximme Qavtaradze" Hidup Sebatang Kara di Atas Tebing Setinggi 43 Meter



Hidup terasing jauh dari hiruk-pikuk kehidupan manusia merupakan cara yang dijalani oleh beberapa pemuka agama untuk memperoleh ruang merefleksikan diri dan kehidupannya. Tak terkecuali pendeta asal Republik Georgia, Maximme Qavtaradze.

Di usianya yang sudah renta, pendeta Maximme ini harus menalani hidup sebatang kara di atas sebuah pilar batu alam yang disebut Pilar Katshki yang memiliki ketinggian 130 kaki atau 43 meter. Bukan tanpa asalan loh! Dia rela terasing dari kehidupan luar untuk menunaikan tugas pelayanannya mengurus sebuah gereja kecil di atas pilar batu

Dilansir dari laman lifebuzz.com, kini Maximme bertugas memelihara sebuah gereja kecil di atas Pilar Katshki di wilayah Imereti, Republik Georgia. Pilar ini bahkan dikenal sebagai sebuah tempat suci Kristen.

Pada tahun 1400-an, pilar itu sama sekali tidak berpenghuni. Ketika pendaki menaiki pilar untuk pertama kalinya pada tahun 1944, mereka menemukan reruntuhan sebuah gereja dan tulang-tulang stylites berusia 600 tahun. Tradisi stylites dimulai pada tahun 423 ketika St. Simeon mendaki sebuah pilar batu di Suriah untuk menghindari berbagai godaan yang dinilai berdosa. Tradisi ini memang sudah lama hilang, namun Maximme ingin membangkitkannya kembali.

Selain bertugas untuk mengurus gereja di sana, Maximme juga sengaja hidup menyendiri untuk mengeksplorasi diri. Dia mengaku menemukan pemandangan dan keheningan yang ia cari-cari di tempat itu.

Meskipun ia jarang turun, tapi sejumlah penduduk yang tinggal di bawah pilar tersebut tetap mengiriminya makanan. Makanan itupun dikirimkan kepada Maximme dengan menggunakan sebuah kerekan.

Meski begitu Maximme tetap kadang mau turun dua kali seminggu untuk menasihati pemuda-pemuda yang terjerat masalah. Biasanya pemuda-pemuda bermasalah yang datang ke gereja di bagian bawah untuk meminta pertolongannya. Dia juga bertugas untuk memimpin doa bersama dengan beberapa penduduk sekitar.

Karena usianya yang sudah terlalu tua, Maximme juga menyadari bahwa dirinya tak lagi punya kekuatan untuk naik turun tangga. Itu sebabnya dia memutuskan untuk tetap di atas selama dia masih bisa menjalani hidupnya.

Wah, luar biasa juga ya pendeta yang satu ini benar-benar mempersembahkan hidupnya untuk melayani Tuhan. Mari berdoa supaya Pendeta Maximme dan juga pendeta-pendeta lain yang melakukan pelayanan serupa diberikan kemampuan oleh Tuhan dan tetap setia melayani-Nya seumur hidupnya.

Sumber : Tribunnews.com/Jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Mujizat Itu Nyata ! Berkat Doa Pendeta Ini Sembuh Setelah Jatuh Koma dan Hampir Meninggal



Carol Waisanen, pendeta di Solid Rock Restoration Church, Riverside, California sempat hampir meninggal dunia setelah dirinya jatuh koma akibat kanker rahim yang dideritanya. Namun berkat kuasa doa dari rekan-rekan gereja dan orang-orang, Carol akhirnya sadarkan diri dan perlahan-lahan pulih.

Kejadian itu terjadi pada 25 Mei 2017 lalu saat Carol dipindahkan dari ruang ICU ke ruang perawatan biasa. Saat itu, dokter mengaku sudah menyerah atas kondisi penyakitnya yang sudah sangat parah. Dokter bahkan dengan sangat berat harus menyampaikan kepada suaminya Don bahwa waktu hidup sang istri sudah tidak lama lagi.

Penyakit kanker rahim yang diderita Carol semakin memburuk ketika pada 12 Mei lalu. Saat itu dirinya mulai muntah-muntah. Sampai beberapa hari kemudian kondisinya semakin memburuk. Don pun segera membawanya ke Rumah Sakit Kaiser di Fontana, rumah sakit tempat dimana Carol awalnya divonis kanker rahim. Ternyata tumor yang bersarang di rahimnya telah menyebabkan penyumbatan di perutnya. Itu sebabnya dia mengalami muntah-muntah dan juga gejala-gejala lainnya.

Tumor yang didiagnosa sejak awal telah mengalami perkembangan menjadi tiga kali lebih besar dan mengganggu fungsi organ tubuh lainnya. Carol pun mulai menderita infeksi serius mulai dari pneumonia dan pembekuan darah. Hingga menyebabkan Carol jatuh koma.

“Kondisinya sangat parah karena itu dokter hanya memberinya kesempatan bertahan 3% dan memperkirakan kalau dia mungkin tidak akan bertahan selama 24 jam ke depan,” terang Don.

Saat kondisi Carol benar-benar sudah mencapai titik yang sangat kritis, dokter pun menyarankan supaya Don bersiap-siap untuk mempersiapkan pemakaman untuk istrinya itu. Tapi, di hari yang sama pula sekelompok pendoa syafaat dari gerejanya mendatangi rumah sakit dan berdoa untuk Carol di ruang tunggu.

Keesokan harinya, Carol dipindahkan dari ruang ICU ke ruang perawatan biasa. Dokter benar-benar sudah menyerah dan hanya menunggu waktu Tuhan memanggil Carol kembali bersama-Nya. “Di titik itu, dia berada dalam ‘rasa sakit yang luar biasa’” ucap Don.

Tapi saat itu Carol meminta supaya dirinya tidak dipasang alat-alat medis lagi. Meski begitu sedih dengan kenyataan bahwa dirinya akan kehilangan Carol, jauh di dalam lubuk hati Don, dia masih berharap sang istri bisa sembuh. Dia meminta supaya para dokter ‘terus memberinya air dan nutrisi’.

Lalu pada tanggal 25 Mei kemudian, pihak gereja pun mengajak semua jemaatnya untuk berdo untuk kesembuhan Carol. “Kami meminta setiap gereja, pendeta, guru, pendoa syafaat dan orang percaya yang terlah tersentuh dengan kehidupan Pendeta Carol bergabung bersama kami pada Kamis malam pukul 7 malam untuk gencar meminta surga bergerak mencurahkan kesembuhan dan pemulihan sepenuhnya sesuai dengan Mazmur 118: 17, “Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN.”” demikian postingan dari Solid Rock Restoration Church di laman Facebook-nya.

Dalam postingan itu, pihak gereja juga percaya bahwa mujizat itu masih terjadi. Karena itulah dibutuhkan doa yang sanggup membuat perbedaan. “Doa kita akan membuat perbedaan, karena mujizat masih terjadi, Yesus tidak berubah. Dia adalah pribadi yang sama baik kemarin, hari ini dan selamanya. Kuasa-Nya tidak berkurang,” tulis dalam postingan tersebut.

Postingan inipun akhirnya direspon oleh orang-orang di luar gereja bahkan di bagian negara lain seperti Texas, Nevada, Kanada dan Inggris. Mereka pun bersatu hati untuk berdoa bagi kesembuhan Carol malam itu.

Siapa sangka bahwa alam roh bertindak. Doa membuat sesuatu bergerak di alam roh. Tuhan sepertinya telah membuka pintu surga-Nya dan menerima semua doa-doa mereka. Pada malam itu juga Carol tersadar dari komanya dan dia mencoba untuk mengucapkan sepatah dua patah kata. Lalu dalam beberapa jam kemudian, pneumonianya hilang, napasnya menjadi normal dan organ tubuhnya mulai berfungsi dengan baik.

Tentu saja para tim medis yang menangani Carol begitu takjub. Bahkan sang dokter mengaku bahwa apa yang dialami Carol adalah sebuah peristiwa yang menakjubkan.

Sementara Don tampak begitu bahagia dengan semua perkembangan yang dialami sang istri. “Ini adalah cerita penyembuhan yang paling luar biasa seperti kisah Lzarus yang pernah aku alami. Kami percaya Tuhan bisa campur tangan. Semua tanda ini menunjukkan bahwa akhir zaman sudah dekat. Dia tidak mati tapi hidup untuk menyaksikan karya Tuhan,” ucap Don.

Mujizat kesembuhan yang dialami Carol pun tersebar luas setelah gereja menyampaikannya di laman Facebook-nya. “DOA MENGUBAH SEGALA SESUATU! Pendeta Carol hidup! Dia terus membaik sejak Malam Doa pada Malam Kamis. Dia sudah bebas dari koma, radang paru-parunya sudah hilang, sel darah putihnya normal dan semua tanda vital sudah kembali normal. Kami diberitahu kalau dia akan meninggal dalam waktu 24 jam…TAPI ALLAH! Dan umat Allah berdoa semoga iman dalam Tuhan membangkitkan dia. Teruslah berdoa untuk kekuatan dan restorasi sepenuhnya. Puji Tuhan karena kesetiaan-Nya,” tulis dalam postingan.

Pada tanggal 31 Mei, Carol akhirnya kembali ke rumah. Di sana dia akan terus menjalani perawatan secara bertahap. Bahkan sang suami Don percaya kalau Carol akan semakin membaik.

Seperti kisah kesembuhan Carol yang ajaib, apakah kamu juga percaya kalau mujizat itu juga akan terjadi dalam hidupmu? Percayalah dan terima janji Tuhan bahwa kamu telah memperoleh kehidupan kekal dan tidak mati. 

Sumber : Jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

6 Pesan Penting Kenaikan Yesus Bagi Orang Percaya, Baca dan Bagikan !!!


Kenaikan Yesus dirayakan 40 hari setelah kebangkitan-Nya dari kematian. Momen kenaikan ini menjadi kisah perjalanan terakhir Yesus di dunia sejak kedatangan-Nya (baca Lukas 24: 50-53, Kisah Para Rasul 1: 9-11).

Setelah kebangkitan, Yesus menghabiskan waktu selama 40 hari untuk mengajar murid-murid-Nya tentang ihwal kerajaan Allah (Kisah Para Rasul 1: 3) dan kemudian dia ‘terangkat’ ke surga (Kisah 1: 2, 11). Sejak itu, pesan salib dan kubur Yesus menjadi Injil yang diproklamirkan oleh para pengikut-Nya sepanjang sejarah (baca 1 Korintus 15: 1-4).

Untuk lebih memahami pesan penting apa yang tertanam dalam peristiwa kenaikan Yesus, 6 hal ini mungkin bisa menjelaskannya:

1. Yesus melanjutkan pekerjaannya di surga

Dalam Kisah Para Rasul 1: 1-2 dituliskan, “Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya.” Ayat ini menjelaskan bahwa kenaikan Yesus bukanlah akhir dari pekerjaan-Nya. Tapi hal itu justru adalah babak baru dari perjalanan pekerjaan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Slamat. Itulah buku kedua Lukas dimana dia menulis soal Kisah Kebangkitan Yesus dimana kemudian Dia akan bekerja dari surga, melalui umat-Nya dengan kuasa Roh Kudus untuk menggenapi kehendak-Nya di bumi.

2. Tuhan Yesus yang sudah diutus mengirimkan seorang penolong yaitu Roh Kudus kepada umat-Nya

Setelah kebangkitan-Nya Yesus berkata kepada para pengikut-Nya,“Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi." (Lukas 24: 49) Dalam khotbahnya di hari pentakosta, Petrus menjelaskan,“Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.” (Kisah 2: 33).

Yesus telah memenuhi janji janji-Nya dengan mencurhakna Roh Kudus ke atas semua manusia. Tuhan yang terangkat ke surga mengirimkan Roh-Nya untuk hadir bersama umat-Nya (Yohanes 14: 16), untuk memberikan mereka kemampuan mengerjakan misi ke seluruh pejuru dunia (Kisah 1: 8; 4: 31) dan mengubah orang percaya untuk menjalani kehidupan baru yang mencerminkan teladan raja mereka (Roma 8: 9-11; 2 Korintus 3: 18).

3. Kenaikan Yesus adalah penobatan diri-Nya sebagai Raja surgawi

Kenaikan Yesus merupakan peristiwa penting dimana Dia akhirnya mengenakan mahkota raja atas dunia. Menurut pengakuan Iman Rasuli dikatakan, “Dia naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang Maha Kuasa.” Yesus dibawa ke surga dana wan pun menutup-Nya dari pandangan para pengikut-Nya. Sementara Stefanus bersaksi bahwa dirinya melihat bahwa seorang Anak Manusia duduk di sebelah kanan Allah (Kisah 7: 56). Ayat-ayat inilah yang membuktikan bahwa kenaikan Yesus menjadi bukti penggenapan nubuatan penting dalam Daniel 7: 13-14. (baca juga Wahyu 3: 21; Wahyu 5: 6-13; Mazmur 110: 1; Kisah 2: 34-35; 1 Korintus 15: 25; Ibrani 1: 13).

4. Kenaikan Yesus sebagai peristiwa dimana Dia kembali lagi kepada Bapa-Nya

Sebelum dan sesudah kematian dan kebangkitan, Yesus menyatakan bahwa Dia diutus oleh Bapa-Nya dan harus kembali kepada Bapa-Nya. “Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa." (Yohanes 16: 28)

5. Kenaikan Yesus adalah peristiwa dimana Dia telah diangkat sebagai mediator dan pendeta surgawi orang percaya

Yesus adalah perantara yang unik antara Allah Bapa dan manusia (1 Timotius 2: 5). Kematian dan kebangkitan-Nya menjadi tebusan atas pengampunan, pembenaran dan rekonsiliasi kita dengan Allah (Roma 4: 25; Roma 5: 1; 2 Korintus 5: 18-21). Perhatikan juga bahwa Tuhan Yesus yang agung sekarang ada di surga untuk bersekutu dengan umat-Nya sebagai imam dan pembela agungnan sejati kita (Roma 8: 34; Ibrani 1: 3; Ibrani 7: 25; Ibrani 8: 1; 1 Yohanes 2: 1).

Selama pelayanannya di bumi, pekerjaan Yesus amat sangat terbatas secara geografis, dia tidak mengajar di Ethiopia saat pengembuhan di China. Tapi sekarang Dia bekerja di mana-mana dan bisa mendengar dan menanggapi doa-doa kita, tak peduli dengan waktu dan tempat. Dia bersimpati dengan perjuangan dan janji kita untuk melakukan apapun yang kita minta dalam nama-Nya (Yohanes 14: 13-14; Ibrani 4: 15-16).

6. Tuhan Yesus yang naik ke surga akan kembali sebagai Raja dan Hakim

Dalam Kisah 1: 11, dua malaikat menjelaskan kepada murid-murid, “Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."

Pada masa pemerintahan surgawi Yesus suatu saat nanti akan kembali lagi ke bumi (Wahyu 11: 15; 19: 10-16; 22: 3). Inilah hal yang kita minta saat kita berdoa, “Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga” (Matius 6: 10). Kelak, saat Dia kembali Yesus akan menjadi hakim yang adil, yang membenarkan orang-orang yang tertindas dan mengadili musuh-musuh-Nya.

Pesan penting yang perlu kita renungkan dari kebaikan Yesus

Meskipun sering diabaikan, kenaikan Yesus justru menjadi bagian penting dari misi Yesus di dunia sekaligus sebagai penanda penobatan-Nya sebagai Raja Surgawi. Yesus telah menyelesaikan misi Bapa-Nya dan sekarang Dia memerintah dengan segala wewenang dan berdoa dengan penuh simpati sebagai mediator dan imam besar kita.

Berikut empat rangkuman penting soal kebaikan Yesus bagi kehidupan orang percaya:

1. Yesus saat ini memerintah sebagai Raja dan terus bekerja dan terlibat atas segala persoalan di dunia ini dan juga kehidupan kita.

2. Yesus berpesan supaya kita hidup dengan berani, percaya diri dan memiliki pemikiran strategis sebagai pelayan Kerajaan Surgawi. Ketahuilah bahwa pekerjaanmu di dalam Yesus tidak sia-sia (1 Korintus 15: 58).

3. Sebagai orang-orang yang akan menghadapi penderitaan, ingatlah bahwa kita memandang salib Yesus. Karena sebelum kita menderita, Dia sudah terlebih dahulu menderita sengsara yang besar. Karena itulah dia bisa menjadi mediator yang paling berbelas kasihan dan bersimpatik.

4. Akhirnya, tetaplah berpegang teguh dalam pengharapan. Tuhan yang terangkat ke surga akan kembali sebagai hakim dan raja. Dia akan menghapuskan ketidakadilan, mengakhiri penderitaan, dan menghancurkan kematian. Dia juga akan mendirikan kerajaan kebenaran yang dipimpin oleh kasih-Nya.

sumber : jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Sejarah tradisi gereja banyak sekali memberikan informasi mengenai kehidupan sampai dengan bagaimana wafatnya para murid Yesus. Satu penulis sejarah yang bisa dipertanggung jawabkan tulisannya berdasarkan bukti-bukti nyata ialah Eusebius. Ia menulis buku mengenai cara meninggalnya para murid yesus di tahun 325 yang berjudul: “Rasul dan murid dari Juruselamat telah menyebarkan dan mengkotbahkan Injil ke seluruh dunia”. Tulisan dari Eusebius telah ditelusuri dan diselidiki ulang oleh penulis sejarah gereja kondang Mr. Schumacher untuk membuktikan akan kebenaran dari tulisan tersebut.

1. Matius meninggal dunia, karena disiksa dan dibunuh dengan pedang di Etiopia.

2. Markus meninggal dunia di Alexandria (Mesir), setelah badannya diseret hidup-hidup dengan kuda melalui jalan-jalan yang penuh batu sampai ia menemukan ajalnya.

3. Lukas mati digantung di Yunani, setelah ia berkhotbah di sana kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan.

4. Yohanes direbus atau lebih tepatnya digoreng di dalam bak minyak mendidih di Roma, tetapi karena Tuhan masih menyelamatkannya maka keajaiban terjadi sehingga walaupun ia telah digoreng hidup-hidup ia bisa hidup terus. Tetapi akhirnya ia dibuang dan diasingkan ke pulau Patmos untuk kerja paksa di tambang batubara disana. Pada saat ia berada di sana, ia mendapatkan ilham sehingga ia bisa menulis injil. Kemudian ia dibebaskan dan akhirnya kembali dan menjadi Uskup di Edessa (Turki). Ia adalah satu-satunya murid yesus yang bisa mencapai usia lanjut dan bisa meninggal dunia dengan tenang.

5. Petrus telah disalib dengan kepala di bawah. Kayu salib untuk Petrus dipasangnya berbeda, ialah secara huruf X, karena itulah permohonan yang ia ajukan sebelum ia disalib,dimana ia memohon untuk disalib dengan cara demikian. Ia merasa tidak layak untuk mati dan disalib seperti Yesus.

6. Yakobus saudara tiri dari Yesus dan pemimpin gereja di Yerusalem, dilempar ke bawah dari puncak bubungan Bait Allah, di tempat yang sama dimana si setan dahulu membawa Yesus untuk digoda. Ia meninggal dunia setelah dilempar dari tempat tinggi tersebut.

7. Yakobus anak Zebedeus adalah seorang nelayan dan ia adalah murid pertama yang dipanggil untuk ikut Yesus, ia dipenggal kepalanya di Yerusalem. Pada saat-saat ia disiksapun, ia tidak pernah menyangkal Yesus, bahkan ia berusaha untuk berkhotbah terus, bukan hanya kepada para tawanan lainnya saja, bahkan kepada orang yang menghukum dan menyiksa dia dengan kejamnya. Sehingga akhirnya orang Romawi yang menjadi penjaga dan penyiksa dia, bisa turut bertobat. Penjaga Romawi itu mendampingi Yakobus pada saat ia dihukum penggal, bukannya sekedar hanya untuk turut menyaksikannya saja, melainkan juga untuk turut dihukum dan dipenggal bersama dengan Yakobus. Pada saat ia mau menjalani hukuman mati, ia berlutut bersama di samping Yakobus, sambil berdoa, itu adalah doanya yang terakhir, sebelum ia mati dipenggal bersama Yakobus sebagai pengikutnya.

8. Bartolomeus yang lebih dikenal sebagai Natanael ia menjadi misionaris di Asia, antara lain ia memberikan kesaksian di Turki. Ia meninggal dunia di Armenia setelah ia mendapat hukuman pukulan cambuk yang sedemikian kejamnya sehingga semua kulitnya menjadi hancur terlepas kebeset.

9. Andreas juga disalib seperti Petrus dengan cara X di Yunani. Sebelum ia meninggal, ia disiksa dengan hukum cambuk oleh tujuh tentara dan diikat di salib. Dengan cara demikian mereka bisa memperpanjang masa sakit dan masa siksaannya. Seorang pengikut Andreas yang turut menyaksikan hukuman Andreas menceritakan perkataan yang telah diucapkan oleh Andreas sebelum ia meninggal dunia: “Ternyata keinginan dan cita-cita saya bisa terkabul dimana saya bisa turut merasakan “happy hours” dengan disiksa dan disalib seperti Yesus.” Bahkan pada saat ia disiksa pun tiada henti-hentinya ia berkhotbah terus, ia berkotbah terus dua hari sebelum ajalnya tiba.Berkotbah sambil dihukum cambuk.”

10. Rasul Thomas mati ditusuk oleh tombak di India.

11. Yudas saudaranya dari Yesus dihukum mati dengan panah,karena ia tidak bersedia untuk mengingkari Yesus.

12. Matias, pengganti dari Yudas Iscariot mati dihukum rajam dan akhirnya dipenggal kepalanya.

* PAULUS disiksa dengan sangat kejam dan akhirnya dipenggal kepalanya oleh Kaiser Nero di Roma pada tahun 67. Paulus adalah orang yang paling lama mengalami masa siksaan dipenjara. Kebanyakan surat-surat dari Rasul Paulus dibuat dan dikirim dari penjara.

sumber : dinklis.blogspot.co.id
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Kalau Ada Masalah, Siapa Yang Harus Disalahkan?

Kalau Ada Masalah, Siapa Yang Harus Disalahkan?

Efesus 6:11-12
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 128 ; II Korintus 1 ; I Samuel 22-23
Lampu baru saja berganti menjadi hijau dan mobil di belakangmu sudah membunyikan tlakson bahkan sebelum kamu menginjak pedal gas. Kemudian, kamu tiba di supermarket dan melihat pembeli memaki kasir karena tidak mendoble plastik belanjaannya. 
"Apa yang terjadi?" mungkin kamu berpikir demikian. "Mengapa begitu banyak kemarahan dialami oleh orang-orang?"
Alkitab mengajarkan bahwa perjuangan kita bukan melawan darah dan daging (atau orang lain), tetapi melawan penguasa-penguasa di udara, kekuatan jahat di dunia ini dan roh-roh jahat di udara. (Baca Efesus 6:12-17). 
Tuhan sudah memberikan petunjuk dimana perjuangan yang harus kita hadapi, dan itu bukan melawan orang lain. Jadi, siapa yang harus disalahkan? Si jahat - ada kekuatan yang tidak terlihat yang mempengaruhi hidup manusia hingga jatuh ke dalam dosa. Kita sudah memiliki petunjuk pasti bagaimana cara menghadapi kekuatan jahat ini. Melalui Kristus, kita bisa menjadi prajurit yang hebat melawan kekuatan jahat yang mencoba menyusup dalam hidup kita. 
Ikat Pinggang Kebenaran
Bayangkan kamu memakai celana yang kebesaran yang akan melorot dan membuatmu jatuh kalau kamu tidak pakai ikat pinggang. Ikat pinggang ini sangat penting; hal ini membuat segala sesuatu pada tempatnya dan tidak akan ada yang melorot dan membuat kita jatuh. Kebenaran terlihat dalam berbagai bentuk. Kristus memberikan hidupnya untuk dosa-dosa kita, dan bangkit kembali dan hidup hingga hari ini. Itulah kebenaran dari iman kita. Kita mungkin perlu melihat kebenaran dari beberapa situasi dalam hidup kita. Kita mungkin perlu menyatakan kebenaran kepada diri sendiri dan orang lain. Apapun keadaannya, orang percaya yang tidak hidup dalam kebenaran akan tersandung jatuh, jadi sangat penting untuk berpegang kepada kebenaran. 
Berbajuzirahkan Keadilan
Kita diperintahkan untuk menjaga hati kita dengan baju zirah keadilan, membuat keputusan yang benar di dalam hidup kita berdasarkan karakter Tuhan kita. Ini adalah rompi anti peluru di abad 21. Tanpanya kita akan menjadi sasaran empuk bagi rasa iri, percekcokan, tidak mau mengampuni, balas dendam, dan juga rasa cemburu, yang akan menghancurkan hatimu. Tuhan mengisi hati kita dengan kasih-Nya, tidak ada tempat untuk hal-hal yang jahat disana. 
Berkasutkan Kerelaan Untuk Memberitakan Injil Damai Sejahtera
Sebagai hamba dari Tuhan yang hidup, ketika kita berjalan kita perlu memakai alas kaki yang tepat, kita membawa pesan kemana kita diutus, dan alasan mengapa kita pergi ke sana adalah pesan Injil. Jika kaki kita tidak siap, kita akan dengan mudah diperlambat oleh musuh yang tidak ingin kita menggenapi tugas kita. Dalam jalan menuju Tuhan, kita tidak berjalan dengan telanjang kaki dimana batu dan duri (kondisi kehidupan) dapat melukai kaki kita; sehingga kita bisa sampai pada tujuan kita. 
Perisai Iman
Alkitab mengajar kita untuk memegang teguh perisai iman dimana dengannya kita bisa memadamkan semua panah api si jahat. Memakai iman kita sebagai perisai, adalah mempercayai Allah sepenuhnya tanpa keraguan, percaya kepada kemenangan Allah atas dosa di dalam hidup kita, dan percaya bahwa Dia Maha Kuasa dan mengasihi kita tanpa syarat. Menghadapi iman yang seperti itu, mereka yang mencoba untuk menghancurkan kita tidak memiliki kuasa. 
Pedang Roh
Gunakan pedang roh secara proaktif, yaitu firman Tuhan. Tuhan ingin kita tahu isi Firman Tuhan dan menggunakannya! Dalam setiap kesulitan yang kita hadapi, kita tidak melawan darah dan daging. Firman Tuhan dapat menebas semua kuasa jahat yang menyerang kita. Yesus menggunakan Firman Tuhan untuk melawan setan. Ada kuasa di dalam Firman Tuhan!
Ketopong Keselamatan
Ketopong adalah yang melindung kepala kita, apa yang kita pikirkan. Dari dosa mula-mula saat itu Setan meyakinkan Hawa bahwa Tuhan tidak mau dia tahu lebih banyak, Setan menggunakan trik yang sama berulang-ulang kali. Dia mentargetkan pikiran kita. Setan beradu argumentasi dengan Hawa, dan menabur keraguan ke dalam pikirannya  menggunakan kata-kata logis. 
Keselamatan dikatakan bahwa kita dibeli dengan darah Anak Domba, dan pikiran saya fokus untuk melayani pribadi yang sudah mati bagi saya, yaitu Yesus Kristus. Hal itu tidak sesuai dengan pola pikir logis dunia ini bahwa Tuhan alam semesta mau mengambil rupa seorang manusia yang hina, dan mengijinkan Dirinya disalibkan untuk membayar lunas dosa-dosa kita. 
Pola pikir logis dunia ini bukanlah cara Tuhan. Dia di atas semuaitu. Jadi, ketika iman kita diserang dan dikritik dengan pola pikir logis dunia ini, kita harus melindungi pola pikir kita dengan fokus pada pengorbanan Kristus di kayu salib. 
Kita harus tetap fokus dan ingat bahwa kita tidak sedang berperang melawan darah dan daging. Kita harus berdoa bagi mereka yang diperalat oleh musuh dan mengasihi mereka. Kita harus berdoa bagi saudara dan saudari kita di dalam Kristus setiap hari. Inilah rencana Tuhan. 
Jadi saat kamu tergoda untuk menyalahkan orang lain untuk masalah yang sedang kamu hadapi, ingatlah bahwa mereka hanyalah darah dan daging - sama seperti kamu. Bencilah dosa, bukan orangnya. 
sumber : jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Tipe Kristen yang Bagaimanakah Kamu?


Yesaya 55: 6

Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 127; I Korintus 16; I Samuel 20-21

Apakah kamu adalah seorang ‘pencari’? Apakah kamu berlari kencang di depan Tuhan? Atau apakah kamu tipe pendendam, pemarah atau sulit mengampuni? Bagaimana dengan kekecewaan dan sakit hatimu? Kita cenderung mendandani kehidupan kita dengan begitu banyak pemahaman kekristenan, tapi realitanya kita bahkan tidak melakukannya secara alami.

Kita menyebutnya ‘jalan’ sementara kita duduk di sebuah pagar besi dimana kita berharap tidak akan ditarik lagi kepada sesuatu yang tidak bisa kita lakukan.

“Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!” (Yesaya 55: 6). Tuhan memerintahkan kita untuk mencari Dia! Aku suka perintah ini! Tak ada makna ambigiutas di dalamnya. Tuhan menguraikannya dalam terjemahan Alkitab dengan cara yang sama: MENCARI DIA. Kita harus menjadi ‘pencari’ atau ‘seeker’ di setiap perjalanan hidup kita bersama Tuhan. Daud adalah seorang ‘pencari’ dan dia bahkan meminta Tuhan untuk menolongnya dari perburuan orang-orang yang membencinya. Katanya, “Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu.” (Mazmur 119: 10)

Ada banyak keuntung yang bisa kita dapatkan sebagai seorang ‘pencari’. Tapi terlepas dari itu Tuhan ingin kita menjadi pengikut-Nya. Dia ingin kita memiliki tangan yang bersih dan hati yang murni. Bukan penyembah berhala dan pembohong. Saat kita sudah melakukan hal yang benar, inilah yang akan kita dapatkan: "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?" Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.” (Mazmur 24: 3-5)

Kita akan menerima berkat Tuhan dan hidup sebagai pribadi yang benar di dalam Dia. Kebenaran sederhananya, Yesus menjawab setiap seruan hati para pencari-Nya.“Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.” (Lukas 11: 10)Kita akan mendapat dan menemukan Dia, dan Dia akan membuka pintu atas ketukan kita. Mencari Tuhan dengan susah payah tidak akan pernah sia-sia. Karena demikianlah yang dikehendakinya bagi kita. Inilah cara-Nya untuk memberkati kita dan cara kita untuk menerima kebenaran yang berlimpah (baca Hosea 10: 12).

Karena itu Tuhan berfirman supaya ‘sekarang’ adalah waktunya untuk menjadi pencari-Nya. Tuhan ingin kita menabur kebenaran dengan berdiri bersama-Nya. Cepat atau lambat, kita pasti akan menuainya kembali. Seorang pencari berlari sekencang-kencangnya kepada Tuhan. Karena dia ingin menjadi saksi. Seorang pencari juga ingin menjadi pendoa dan melakukan kehendak Tuhan dan mencari apa yang Tuhan ingin lakukan hari ini. Tidak semua dari kita yang memang mengalami kepenuhan dalam Tuhan setiap hari. Tapi saat kita sedang dalam kekosongan, Dia masih bisa memakai kita untuk tujuan kemuliaan-Nya.

Kebenarannya adalah Tuhan itu dekat dengan kita. Firman-Nya berkata, “Dia adalah sahabat yang lebih karib daripada saudara laki-laki’. Tak peduli seberapa jauh kita dari Tuhan saat ini untuk ambil bagian dan menabur kebenaran, Dia akan selalu memperlengkapi kita dengan kebenaran-Nya. Saat kita mau menaburnya, kita akan menuai apa yang kita tabur itu. Dan semuanya itu dimulai saat kita rindu untuk terus mencari Tuhan dan melakukan kehendak-Nya.

Mari melemparkan beban dosa di masa lalu jauh ke dalam tubir laut, dan teruslah maju ke masa depan sebagai para pencari Tuhan.

sumber : jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Kesaksian Helio Neto: Mazmur 63 dan Kecelakaan Pesawat


Wartawan Roberto Cabrini menemukan Alkitab bahwa pemain sepak bola Brasil Helio Neto di antara puing pesawat yang jatuh di Kolombia pada tanggal 28 November 2016. (Foto: christiantoday.com)


Merasa mendapat kesempatan kedua dalam hidupnya, Helio Hermito Zampier Neto (31), salah satu orang yang selamat dari tragedi pesawat yang ditumpangi klub bola Chapecoense menyatakan kasih Allah tak pernah gagal walaupun dalam kondisi yang mencekam.

"Apakah Anda pernah merasa betapa bersyukurnya Anda atas keselamatan yang diberikan Tuhan? Saya percaya bahwa Tuhan memberi saya kesempatan untuk tetap hidup karena memang kasihNya tak pernah gagal,” ujar Helio, hari Selasa (24/1).

Dari kejadian itu, pria kelahiran Rio de Janeiro itu menyatakan semakin ingin selalu dekat dengan-Nya.

Saya harus berbicara setiap hari kepada Allah, karena Ia melihat segala sesuatu dan memutuskan untuk memberikan lebih banyak kesempatan. Saya berharap untuk menjadi semakin dekat dengan Allah dalam melakukan pekerjaan saya di dunia,” katanya di tengah proses rehabilitasi dengan suara yang masih lemah.

Helio berharap keadaan fisiknya bisa segera pulih meski keadaannya begitu parah. "Saya ingin memulihkan fisik dan menjadi seperti sebelumnya meskipun ini agak sulit, karena saya mengalami luka yang serius,” ujar dia.

Ia masih mengingat betul bagaimana kejadian yang ia alami bersama-sama dengan korban kecelakaan pesawat lainnya. Ia merasa masih sangat sedih apabila teringat kembali.

Kenangan datang dan pergi. Kesedihan saya adalah mengetahui bahwa saya tidak akan pernah melihat teman-teman saya lagi. Semua kenangan indah saya bersama mereka selalu ingin saya ingat dengan perasaan sukacita. Namun, saya lega mengetahui bahwa rekan tim saya sudah bersama-sama dengan Tuhan sekarang,” tuturnya.

Helio mengungkapkan dalam setiap kesaksiannya kepada para pemain cadangan bahwa klub adalah bentuk kerendahan hati, kerja, kejujuran, dan bagaimana memberikan hasil yang maksimal. Selain itu, Helio selalu memberitahu mereka bahwa iman adalah hal pertama yang mereka harus bawa dalam kerja sama tim. Menurutnya, iman adalah satu-satunya cara untuk mencapai kemajuan dalam tim.

Ia pun mengungkapkan kerinduan yang mendalam pada timnya.

Aku merindukan mereka semua. Mereka adalah orang-orang yang baik, karena selalu mendukung siapa pun yang sedang bermain. Semoga mereka beristirahat dalam damai,” katanya.

Helio sebelum kecelakaan melanda perjalanan timnya, mengaku tengah membaca bacaan Kitab Mazmur 63. Alkitabnya ditemukan di antara puing-puing pesawat lokasi kecelakaan. Ia adalah satu dari enam orang pemain dari klub sepak bola Brasil, Chapecoense, yang selamat dari kecelakaan Pesawat Lamia di Kolombia dengan nomor penerbangan 2933 pada tanggal 28 November.

sumber : satuharapan.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Mengenal Komunitas Kristen Kuwait


Amanuel Benjamin Ghareeb, pendeta yang ditahbiuskan dari warga negara Kuwait. Dia melayani jemaat di Gereja Injili Nasional. (Foto-foto: dari Al Arabiya)

Amanuel Benjamin Ghareeb adalah warga negara Kuwait pertama yang ditahbiskan sebagai pendeta untuk melayani jemaat di negara itu. Padahal, seperti dia mengingatnya, dia pernah mengungguli rekan pelajar Muslim di sekolah menengah dalam mata pelajaran agama (Islam).

Itu adalah peristiwa 50 tahun yang lalu, dan sekarang Ghareeb yang berusia 66 tahun adalah seorang pendeta pada sebuah jemaat di Kuwait.

Kuwait dan Bahrain merupakan dua negara Teluk yang memiliki populasi Kristen setempat dan mereka adalah warga negara itu. Di kuwait ada sekitar 200 orang warga Kuwait yang beragama Kristen dan di Bahrain jumlahnya sekitar 1.000 orang, menurut media Arab, Al Arabiya.

"Sebagian besar keluarga Kristen di Kuwait dan Bahrain memiliki akar di Turki tenggara, selain sebagian berasal dari Irak atau Palestina. Jumlah mereka menurun karena ada perubahan dalam hukum kewarganegaraan Kuwait pada tahun 1982 yang menolak penganut Kristen mendapatkan naturalisasi," kata Ghareeb kepada Al Arabiya.

Diperkiraan ada 12 keluarga yang merupakan umat Kristen kelahiran Kuwait dan diyakini telah memiliki hak yang sama dengan warga negara yang menganut agama Islam.

Namun demikian sangat jarang di sana dibicarakan tentang tekanan dan penderitaan warga minoritas non Muslim di mana negara-negara Teluk Arab yang dicitrakan secara luas sebagai negara Islam dengan warga dari kelompok Muslim Sunni atau Syiah.

Sebuah peristiwa penting dalam komunitas Kristen Kuwait terjadi pada 8 Januari 1999, ketika Ghareeb sendiri ditahbiskan sebagai pendeta pada Gereja Injili Nasional negara itu. Ini membentuk komunitas Kristen di negara Teluk Arab yang pertama, menurut Al Arabiya.

"Kami semua merasa bangga menjadi orang Kuwait," katanya pada saat itu. "Kami berada di antara orang-orang yang tinggal di sini selama pendudukan Irak (tahun 1990)."

Hak Politik dan Sipil

Sementara dari komunitas Kristen di Bahrain pernah ada yang mewakili negara sebagai diplomatik pada tahun 2008, ketika Houda Nonoo ditunjuk sebagai duta besar Bahrain untuk Washington.

Namun representasi umat Kristen di panggung politik Kuwait tidak disebutkan. Tidak ada orang Kristen yang pernah terpilih untuk Majelis Nasional negara itu, di mana pemiliha terakhir menunjukkan kembalinya kelompok Ikhwanul Muslimin dalam politik di negara itu setelah bertahun-tahun memboikot.

Ghareeb mengatakan bahwa umat Kristen Kuwait menolak kalau dikatakan komunitas mereka dihambat dalam memperoleh hak-hak sipil dan politik tertentu.

Ketika ditanya tentang gagasan menerapkan kuota keterwakilan umat Kristen dalam parlemen, seperti di Lebanon, Ghareeb menjawab dengan menolak hal itu. "Konstitusi kita jelas menyatakan bahwa setiap warga Kuwait Kristen bebas untuk mencalonkan dirinya sendiri dan memilih dalam pemilu lokal. Dan jika suatu saat populasi umum menerima untuk memilih salah satu dari kami, maka itu luar biasa. Tapi kami tidak ingin representasi dijalankan tanpa pemilihan," kata Ghareeb.

Ketika ditanya apakah warga Kuwait Kristen merasa aman? Dia mengatakan bahwa hubungan Muslim-Kristen telah diuji dalam beberapa tahun terakhir, mengingat meningkatnya Islamophobia di Barat akibat serangan ekstremiskelompok seperti ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) yang menargetkan warga Kristen.

Awal bulan ini, sebuah bom bunuh diri meledak di katedral Gereja Koptik terbesar di Kairo, Mesir dan menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai 50 lainnya, Banyak dari korban adalah perempuan dan anak-anak yang menghadiri ibadah hari Minggu. Itu merupakan salah satu serangan paling mematikan terhadap kelompok warga Kristen Mesir tahun ini.

Peristiwa itu menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga Kuwait Kristen, kata pendeta. "Dengan perkembangan terakhir di wilayah itu dan polarisasi agama, sebagian dari kami jelas telah terpengaruh,’’ katanya.

‘’Namun kami bersyukur kepada Tuhan bahwa kami memiliki kepemimpinan yang bijaksana yang memahami dan melindungi situasi internal di Kuwait. Kami telah melihat meningkatnya pengamanan dalam negeri di sekitar gereja kami selama perayaan Natal, dan segera untuk tahun baru juga."

Terkait hukum pendidikan di Kuwait, pelajar non Muslim di lembaga pendidikan negara dan swasta dikecualikan untuk menghadiri kelas pelajaran agama Islam.

Haruskah orang Kristen Kuwait memiliki kesempatan yang sama untuk belajar agama mereka sebagai bagian dari pendidikan? Ghareeb mengatakan, "Dalam situasi saat ini, baik di Kuwait dan di regional ini, jawabannya adalah tidak menguntungkan pada saat ini."

sumber : satuharapan.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Tahun Dimana Segala Sesuatunya Baru!



Wahyu 21:5

Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

Berkat Natal, kita semua mengakhiri tahun dengan hal-hal baru - mainan baru untuk anak-anak, baju baru (tidak selalu warna yang tepat atau ukurannya, tapi masih baru), tambahan berat badan baru di tubuh kita. Kita mulai tahun dengan hal-hal baru,kalender baru di dinding, tagihan baru untuk di bayar, dan resolusi baru untuk hari-hari ke depan.


Semua orang suka hal-hal baru, termasuk Tuhan. Dia disebut Yang Lanjut Usianya (Daniel 7:9), tapi Ia mengatakan, "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya?" Allah memulai Buku-Nya dengan kisah-Nya menciptakan dunia baru; Dia mengakhirinya dengan rencana-Nya untuk membuat langit yang baru dan bumi yang baru.


Bapa surgawi kita ingin melakukan hal-hal baru dalam kehidupan anak-anak-Nya. Dia ingin mengajar kita kebenaran baru tentang diri-Nya, memberikan peluang baru untuk melayani orang lain, membawa kita ke tingkat penyembahan yang lebih tinggi dan level kepercayaan yang lebih dalam. Namun sering kali kita seperti bangsa Israel ketika mereka berada di padang gurun.

Tuhan berjanji untuk menyediakan bagi mereka dengan hujan roti dari sorga selama enam hari seminggu. Dia memerintahkan mereka untuk mengumpulkan cukup manna untuk setiap hari, kecuali hari sebelum hari Sabat ketika mereka diizinkan untuk menyimpan untuk dua hari. Ketika beberapa orang tidak taat dan mencoba untuk menimbun manna tambahan, itu menjadi busuk dan penuh cacing pada hari berikutnya.

Saya seperti itu kadang-kadang. Allah ingin melakukan sesuatu yang baru, hal-hal segar dalam hidup saya dan dalam pelayanan saya bagi-Nya. Namun seringkali saya mencoba untuk berpegang pada manna basi kemarin. Saya tidak ingin melepaskan apa yang nyaman dan -beberapa cara berpikir yang lama, cara tertentu dalam melakukan sesuatu, daerah saya dimana saya biasa melayani-Nya. Saya mungkin kehilangan hal-hal baru dan menarik yang telah direncanakan Allah bagi saya jika saya tidak sepenuhnya percaya pada bimbingan-Nya, bahkan ketika Dia tampaknya memimpin saya ke jalan yang asing bagi saya.

Salah satu cara terbaik untuk menjaga iman kita tetap segar dan baru adalah mengembangkan kebiasaan belajar Alkitab setiap hari. Firman Allah adalah abadi-lama dan baru pada saat yang sama. Sama seperti Allah "rahmat yang baru setiap pagi" (Ratapan 3: 22-23), dosis harian Firman-Nya dapat memberi kita pemahaman baru, wawasan segar, dan kekuatan baru.

Kita bisa minum melalui Mazmur untuk membantu kita "menyanyikan bagi TUHAN lagu baru" (33: 3 dan lain-lain). Kita membaca di Yehezkiel tentang janji Allah untuk memberi kita "hati yang baru dan roh yang baru" (pasal 11, 18, 36). Kita bersukacita bersama dengan Paulus saat ia menyatakan, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. " (2 Korintus 5:17).

Mempelajari surat Kolose dan Efesus mengingatkan kita bahwa kita telah menanggalkan "manusia lama serta kelakuannya," (Kolose 3: 9) dan telah "mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." ( Efesus 4:24).

Jika kita perlu motivasi untuk hidup sebagai ciptaan baru, Allah telah menyediakan dua kunci dalam Firman-Nya. Sangat penting untuk melihat ke belakang di Perjanjian Baru, sumber keselamatan kita. Kita bisa merenungkan kitab Ibrani dan bersyukur atas pengorbanan Yesus sehingga kita mendapatkan "jalan yang baru dan yang hidup" untuk masuk hadirat-Nya (10: 19-22). Dan kita juga terus melihat ke depan untuk masa depan kita dengan membaca Wahyu. Kita bisa menemukan penghiburan dengan berpikir tentang waktu Allah akan meluruskan semua yang salah, menyembuhkan semua yang sakit, dan memberi kita nama baru dan rumah baru.

Cara yang baik untuk anak Allah untuk merayakan Tahun Baru adalah dengan melepaskan sesuatu yang telah basi atau busuk. Kemudian kita akan bebas untuk hidup setiap hari dengan mengharapkan hal baru, hal-hal segar dari Dia yang menjanjikan, "Aku menjadikan segala sesuatu baru!" (Wahyu 21: 5)

Renungan ini diadaptasi dari Drawing Closer to God: 365 Daily Meditations on Questions From Scripture dengan izin. (Baker Books) © 2010 Dianne Neal Matthews

Sumber : CBN.com/jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Waktu Paling Bermakna



2 Korintus 1:4

"yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macampenderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah."

Carrie menggeliat di kursi saat akord lagu It's the Most Wonderful Time of the Year dimulai. Namun bukan membuatnya menjadi merasa hangat dan nyaman, lagu itu memunculkan sebuah pertanyaan di dalam hati, bagaimana jika – untuk kamu, itu bukanlah waktu yang paling indah?


Anak bungsu menarik-narik lengan baju dan tersenyum pada Carrie dalam sukacita yang begitu polos. Seorang anak yang lahir lebih dari setahun itumemberi pukulan telak kepada Carrie dan membuatnya semakin depresi. Seorang anak yang tidak menyadari, bahwa bagi ibunya, Natal adalah waktu yang paling sedih. Sebab, itu adalah musim mereka akan kehilangan rumah dan putri tertua mereka diperhadapkan dengan pemecatan. Baubusuk yang dikeluarkan oleh asap makin membuat Carrie cemas.

Seiring terdengarnya gaung terakhir dari melodi yang melayang ke langit-langit, pengkhotbah melangkah ke belakang podium. Bunyi lembaranAlkitab begitu jelas terdengar oleh karena posisinya yang dekat mikrofon. Dengan senyum yang penuh kasih, ia berkata, "Natal bukanlah waktu yang indah untuk semua orang."

Apakah ia membaca pikiran Carrie? Ia pun menelan karena hal tersebut.

Pendeta kemudian melanjutkan, "Namun Tuhan memiliki hadiah untuk hati yang hancur musim ini – Melalui Mazmur 56:9 kita diingatkan, "SengsarakuEngkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?"

Putri Carrie menggeliat, "Mama, kamu menyakiti jari-jariku."

Carrie menunduk menyadari dia telah meremas tangan kecil berusia empat tahun itu. Dia segera mengusap kulit memerah dan berbisik, "Maaf, sayang."

Sang pendeta lalu meneruskan khotbahnya, "Banyak penderitaan berasaldari hal-hal yang mereka tidak pernah selesaikan. Tetapi, ketika hikmatmanusia tidak dapat mengerti, Allah datang dari sebuah tempat dimana Iasendiri mengalaminya. Bayangkan kesedihan-Nya ketika Ia kehilangan anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus - ... dikorbankan untuk orang-orang yang tidak tahu berterima kasih seperti kita."

Carrie merasakan seperti air terjun membasuh dagunya.

"Karena Dia benar-benar tahu bagaimana perasaan kita, Allah mampu menghibur kita di tempat-tempat yang menyakitkan kita.” Dan dalam 2 Korintus 1:4, Dia mendorong kita untuk mengikuti teladan-Nya ketika kita mengatakan, "yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalambermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terimasendiri dari Allah."

Dengan mata yang masih dipenuhi air mata dan sedikit kabur, Carrie menatap deretan kursi di depannya. Dia melihat Jessie, seorang perempuan yang sebenarnya sedang berduka hanya saja ia tutup-tutupi dengan wajah yang penuh senyum. Saat kehamilan memasuki usia 34 minggu, Jessie terpaksa harus menggugurkan kandungannya.

Ketika ibadah berakhir, Carrie pun mendekati Jessie. Dari pada menganggap sebagai pengingat yang akan menyiksa dirinya sendiri, Carrie sekarang melihat perempuan muda tersebut sebagai sesama pelancong.

Carrie menyadari bahwa Allah tengah membimbingnya kembali ke dalam cahaya. Dia bahkan melihat dirinya sendiri dengan tersenyum, dan bersenang-senang di dalam keajaiban akan sebuah kesenangan yang sederhana.

Saat Carrie berdiri di depan Jessie, dia menawarkan sebuah hadiah kecil tetapi penuh kuasa. Empati berdasarkan pengalaman.

Kedua perempuan itu pun saling berbagi akan kebencian mereka terhadap musim Natal yang telah memberinya hal-hal menyakitkan. Namun mereka juga bisa menerima kehadiran Juruselamat mereka, yang begitu peduli untuk melacak duka mereka, mengumpulkan air mata mereka ke dalam botol, dan mencatatkan nama mereka ke dalam Buku-Nya.

Pada saat itu, Carrie menyadari Kristus di dalam Natal artinya dirinya menawarkan kasih, harapan untuk mereka yang menderita. Di mana orang lain melihatnya sebagai waktu yang paling indah, tetapi Carrie melihatnya sebagai waktu paling bermakna dimana ia bisa memberikan hadiah yang ia miliki tersebut kepada banyak orang sepanjang tahun.

Natal merupakan Momen untuk Berbagi Kasih dan Harapan Kepada Orang-Orang yang Membutuhkan.

sumber : jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Sudahkah Anda Layak di Natal Ini?



1 Yohanes 4: 10

Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Setiap kali perayaan Natal, saya menolak untuk mmeiarkan stress mengubah tujuan Natal menjadi seperti sebuah kompetisi. Salah satu cara yang mengingatkan saya tentang kebaikan musim Natal ini adalah musik Natal. Ya, saya tahu, pasti ada lebih dari 1000 versi musik klasik dan beberapa radio mulai memperdengarkannya sejak 1 November, yang membuat makna lagu terasa hambar. Namun, kuncinya adalah tidak segera menggantinya, tetapi terus saja mendengarnya. Anda hanya akan mendengar suara Tuhan, dan itu mungkin mengobati kebutuhan Anda dalam menatap Natal menjadi sesuatu yang bermakna. Seperti halnya lagu ‘O Holy Night’. Secara keseluruhan lagu ini adalah lagu yang indah. Namun, secara tersirat di ayat pertama lagu ini adalah gambaran tentang semangat Natal.

Kedatangan Kristus menggenapi janji yang sudah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama, seperti dalam Yesaya 7 : 14, yang berbicara soal kehamilan sang perawan. Hal itu tidak hanya berbicara soal kelahiran anak yang ajaib, tetapi juga menawarkan penebusan bagi seluruh umat manusia. Kelahiran inilah menjadi langkah pertama menuju Paskah dan karya penebusan di kayu salib. Ketika Yesus lahir, lagu ini mengatakan bahwa kita semua diperlayakkan. Di dalam keberdosaan kita, penting sekali bagi Allah untuk menggenapi janji-janji-Nya dan masuk ke dalam jiwa kita.

Natal mengingatkan saya akan kasih Allah. Natal berbicara tentang pemberian terbaik Tuhan, karena Dia mengasihi kita. Yohanes 3: 16 berkata, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Sementara dalam 1 Yohanes 4 : 9-10, firman Allah berkata bahwa karena kasih Allah akan kita, Dia rela mengutus Anak-Nya yang tunggal sebagai pendamai bagi dosa-dosa kita.

Bukankah pesan ini menghangatkan hati Anda? Di tengahmusim liburan yang sibuk dimana kita berusaha keras untuk terus kuat, kita bisa tenang, karena kita sudah menemukan kelayakan dan kasih di dalam Bapa. Bukan persoalan lagi bila Anda lupa mengirimkan paman Anda sebuah kartu Natal atau kue dadar Anda bahkan terasa hambar. Liburan yang sempurna juga tidak berbicara soal dekorasi terbaik. IIni adalah perayaan kelahiran Yesus Kristus dan pemahaman bahwa kita dikasihi sebagaimana adanya kita.

Saya berharap Anda dipenuhi sukacita Natal saat ini. Tak peduli berapa besar konflik batin dalam diri Anda, Natal telah menyelesaikan semua itu. Biarkan saya meyakinkan Anda, Anda layak dan Anda dikasihi. Lihatlah di sekitar Anda. Sebuah perayaan didedikasikan khusus hanya untuk menunjukkan betapa mengagumkannya Anda.

Kelahiran Yesus menjadi bukti nyata bahwa Tuhan mengasihi umat-Nya dengan nilai kasih yang melebihi apapun di dunia 

Sumber : Jennifer E. Jones/jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Keajaiban Natal



Lukas 1:34

Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"

Kisah Natal dimulai di sebuah kota yang tidak mungkin-Nazareth. Natanael berbicara mewakili generasi orang Yahudi ketika ia bertanya kepada Filipus, "Nazareth! Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari sana?" (Yohanes 1:46). Allah tidak terhalang oleh reputasi dari kota Nazaret atau daerah Galilea. Ia bersedia untuk pergi ke tempat yang mustahil untuk menemukan seorang gadis muda yang memiliki iman. Ia mencari ke berbagai belahan dunia untuk mencari gadis muda yang tepat untuk mengandung Anak-Nya.

Dan Maria adalah pilihan yang tepat itu! Saya sulit memercayai mukjizat meskipun ada sejarah terdahulu untuk hal tersebut. Di sini ada seorang gadis muda yang percaya akan mukjizat yang belum pernah dialami sebelumnya dan belum berpengalaman dengan hal-hal seperti itu. Dia akan mengandung tanpa keterlibatan manusia. Seorang perawan bakal melahirkan Anak Allah.

Implikasi sosial dari tanggapannya itu mengejutkan. Ia bertunangan dengan Yusuf, tetapi mereka belum memulai hidup bersama. Pertunangan itu selama setahun penuh dan barulah pernikahan biasanya akan terjadi. Namun, ketidaksetiaan selama periode pertunangan begitu serius dan sama seperti perzinahan setelah menikah. Dia dan Yusuf, serta akhirnya Yesus, akan hidup di bawah awan kecurigaan selama sisa hidup mereka.

Jawaban Maria atas pemberitahuan malaikat sudah bisa ditebak. Dia "bermasalah." Dalam kata Yunani berarti bahwa dia benar-benar bingung dan kehabisan akal. Mengapa harus dia? Ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia.

Maria bertanya – satu-satunya pertanyaan yang masuk akal pada saat itu: "'Bagaimana hal itu mungkin terjadi,' kata Maria kepada malaikat itu, "karena aku belum bersuami?'"(Lukas 1:34).

Jawaban malaikat menunjukkan bahwa ini akan menjadi hasil dari aktivitas Roh Kudus. "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah."(Lukas 1:35).

Mukjizat tidak akan pernah bisa terjadi tanpa pekerjaan Roh Kudus. Itu sungguh benar dalam peristiwa yang menakjubkan dua ribu tahun lalu tersebut dan sekarang pun juga. Jadi, inilah pelajaran bagi kita semua dari kisah Natal, dan itu berlaku untuk kita tidak hanya saat Natal, tetapi setiap hari. Kita tidak bisa menjalani kehidupan yang Tuhan inginkan, dan mencapai impian-Nya bagi kita, tanpa kuasa Roh Kudus.

Karya Roh Kudus adalah sisi keajaiban Allah, namun apakah tanggung jawab Maria? Terselip dalam bahasa asli dari percakapannya dengan malaikat itu kata yang tidak diperhatikan dari pembacaan ayat tentang dialog Maria dengan Gabriel. Malaikat itu berkata kepada Maria, "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil" (Lukas 1:37). Maria menanggapi malaikat itu: "jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (Lukas 1:38).

Secara harfiah, malaikat itu berkata kepada Maria, "Tidak ada rhema Allah yang tidak berkuasa." Rhema adalah ekspresi Yunani untuk "Firman." Ketika Allah berbicara, apa yang Dia katakan bukan saja berkuasanamun mampu membawa keajaiban. Maria mendapatkan pesan. Dia menjawab, secara harfiah, "jadilah padaku menurut rhemamu." Maria sesungguhnya secara implisit mengatakan seperti ini, "Jika rhema dari Allah adalah kuat dan tidak pernah gagal, maka biarkan firman itu bekerja bagi saya." Tuhan mau itu menjadi jawaban kita juga. "Karena Firman-Mu sungguh berkuasa, biarkan itu terjadi pada saya sesuai dengan Firman-Mu."

Kita belajar dari Maria untuk tidak pernah menyerah pada rhema Allah. Mungkin kita menghadapi banyak kendala saat memegang janji-janji Allah, tetapi hambatan-hambatan itu tidak bisa menghentikan kita jika kita berpegang teguh pada apa yang dikatakan Allah. Firman-Nya sangat kuat. Kuasa Roh Kudus dan Firman Allah masih ada hingga kini. Inilah saat yang tepat untuk melihat apa yang Tuhan akan lakukan. Firman-Nya bekerja untuk Maria dan itu akan bekerja juga untuk kita. www1.cbn.com/ Wally Odum

Allah tidak hanya bisa Menunjukkan Mujizat-Nya di Masa Lampau, tetapi juga di Masa Kini dan Masa Depan. 

Sumber : www1.cbn.com/jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Ini Syarat Bagi Pemberita Kabar Baik Yang Pertama



Lukas 2:20

Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

Tahukah kamu bahwa profesi gembala pada jaman Yesus memiliki reputasi yang buruk? Tidak bisa dipercaya, tidak bisa diandalkan, tidak berpendidikan dan tidak kudus. Status mereka yang rendah membuat mereka tidak layak bersaksi di depan hukum. Walau demikian Yesus terbaring di palungan yang kotor, diasuh seorang ibu yang masih sangat muda dan seorang ayah yang merasa kewalahan dan mungkin sedikit mengalami konflik batin, lalu gembala-gembala yang dipilih Tuhan untuk melayani bayi dan keluarga tersebut datang, yang kemudian menyebarkan berita paling penting sepanjang sejarah manusia pada masa itu 

Para malaikat bukan hanya memberikan pesan untuk mereka bawa; para gembala tersebut bagian dari pesan tersebut. "Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." (Lukas 2:11). Proklamasi ilahi ini disampaikan kepada mereka yang membutuhkan dan menyadari bahwa mereka membutuhkan keselamatan. Kualifikasi tinggi sebagai pembawa kabar baik diubahkan oleh berita itu sendiri. Dan bayi yang sama 30 tahun kemudian menyampaikan hal yang sama, kepada mereka yang menyadari kemiskinan rohani mereka (Matius 5:3), yang berduka atas kondisi mereka yang penuh dosa (ayat 4), mereka yang lemah lembut (ayat 5), mereka yang lapar (ayat 6)... ini adalah syarat untuk penerima Kerajaan Sorga. Merekalah yang memenuhi syarat menjadi saksi bagi Sang Raja. 

Kita tidak tahu kisah kehidupan dari masing-masing gembala itu, tetapi kita tahu bahwa mereka melihat langsung wajah Sang Anak Allah, kelompok gembala ini tidak butuh di motivasi untuk memberitakan akan datangnya keselamatan melalui bayi Mesias. Kita tidak diberi tahu bagaimana pesan itu sampaikan, hanya respon dari orang-orang yang mendengar tentang kesaksian para gembala yang terheran-heran dengan berita itu. Jika bayi di palungan bisa menggerakkan orang seperti itu, bukankah akan lebih besar dampaknya berita kematian dan kebangkitan Yesus Kristus dalam memotivasi kita hari ini untuk menjadi saksi bagi-Nya?

Jangan pernah mengatakan bahwa orang yang dipanggil Tuhan untuk melayani tidak memenuhi syarat. Mungkin Tuhan akan memakai orang yang paling tidak memenuhi syarat di mata dunia untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Para gembala itu telah menyemangati Maria dan meyakinkan Yusuf dengan pesan yang mereka terima dari para malaikat. Mereka telah mengatur agar kandang dan juga ternak yang ada agar menjadi lingkungan yang lebih baik bagi bayi yang baru lahir. Dan orang-orang di wilayah itu dibuat kagum oleh tranformasi yang terjadi di tempat yang dulunya tidak dipandang menjadi sebuah tempat dimana proklamasi atas keselamatan dan damai bagi Israel dilakukan. 

Pada masa Natal ini dan seterusnya, mari kita ingat bahwa Tuhan memakai orang kecil dan rendah bukan karena kecelakaan. Jika Tuhan menjadikan para gembala saksi atas kelahiran Putra-Nya yang tunggal, bagaimana Dia akan memilih saksi dan pembawa berita atas kebangkitan-Nya? (Jonathan Santiago)

Jadilah seperti para gembala itu, mereka tahu dirinya butuh keselamatan dan menerima dengan gembira kabar keselamatan itu. Tidak berhenti sampai disana, mereka menyebarkan berita keselamatan itu. 
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Ya TUHAN... !!! Anak Apakah Ini ?



Lukas 2:16


Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.


Pertanyaan yang diajukan di saat masa ucapan syukur sekarang ini pasti adalah pertanyaan serupa yang diajukan di dalam pikiran para gembala yang hadir pada saat kelahiran Yesus. Kita hampir bisa mendengar pertanyaan serupa seperti yang ditanyakan oleh mereka yang menatap langsung ke palungan yang begitu sederhana. Betapa sulitnya pasti bagi mereka untuk memahami bahwa bayi yang terbaring di "sana" adalah benar-benar Mesias yang dijanjikan. Dan selama berabad-abad orang telah terus merenungkan siapa Kristus sebenarnya-bagaimana Ia dapat sepenuhnya adalah Allah dan masih sepenuhnya adalah seorang manusia? Hanya melalui iman ilahi dapat terungkap jawabannya.

Dia yang adalah Roti Hidup, memulai pelayanan-Nya dengan keadaan dapat merasakan lapar. Dia yang adalah Air Hidup, mengakhiri pelayanannya dalam keadaan haus. Kristus lapar sebagai manusia, namun memberi makan orang banyak sebagai Tuhan. Dia letih, namun Dia adalah tempat perhentian kit. Dia berdoa, namun Dia mendengar doa-doa. Dia dijual untuk 30 keping perak, namun Dia menebus orang-orang berdosa. Dia dibawa sebagai domba ke pembantaian, namun Dia adalah Gembala yang Baik. Dia meninggal dua, dan dengan begitu kuasa maut dilenyapkan. 


Betapa indah jawaban kemenangan atas pertanyaan mengesankan ini sebagaimana tercantum dalam refrain lagu "Ini, ini adalah Kristus Raja / This, this is Christ The King."

Lirik lagu tersebut ditulis oleh William C. Dix, salah satu penulis lagu himne terbaik. Ketika menjadi seorang tenaga penjual asuransi sukses di Glasgow, Skotlandia, ia justru tiba-tiba terserang penyakit yang serius pada usia dua puluh sembilan tahun. Aktivitas Dix dalam beberapa waktu yang berada di tempat tidur membuatnya depresi berat. Pada titik yang paling rendah, ia pun berseru kepada Tuhan dan itu membuatnya "menjumpai Tuhan dengan cara yang baru dan nyata." Dari pengalaman spiritual inilah lahir himne-himne artistik dan khas, termasuk lagu yang indah yang kita dengar di masa pengucapan syukur atas datangnya Natal.

Mengakhiri renungan yang saya tulis, berikut saya kutip lirik lagu This, this is Christ The King dari William C. Dix. Selamat mengucap syukur!


"What Child is this, who, laid to rest


on Mary's lap is sleeping?

Whom angels greet with anthems sweet

While shepherds watch are keeping?

Why lies He in such mean estate

Where ox and ass are feeding?

Good Christian, fear for sinners here

The silent Word is pleading.

So bring Him incense, gold and myrrh

Come, rich and poor, to own Him

The King of kings salvation brings

Let loving hearts enthrone Him.


Chorus:


This, this is Christ the King,

Whom shepherds guard and angels sing;

Haste, haste to bring Him laud

The Babe, the Son of Mary."

Yesus Datang ke Dunia Bukan Hanya Sebagai Manusia, tetapi juga Sang Juruselamat. Itulah Kebenarannya!
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net